Selasa, 26 Juli 2011

[dewa_cheater]

 susah buanget ya akhir2 nie......
mau main PB baynak cheater...............
ikutan ngechit aja...............
 silahkan download chit di bawah ini 

[pErkabelaN] [part II]

[peRkabelaN]

Definisi kabel  tembaga :
Kabel tembaga adalah :kabel dengan penghantar tembaga dan biasanya dipakai dalam instalasi tenaga listrik dan alat-alat kontrol, sehingga biasanya disebut kabel instalasi
Ada dua jenis kabel tembaga berdasarkan bahan penghantarfungsi dan susunan isolasinya
Ciri-ciri kabel tembaga berdasar bahan penghantarnya :
  • bentuknya padat dan berurat banyak
  • bahan dari alumunium murni dan campuran
ciri-ciri kabel tembaga fungsi dan susunan isolasinya:
  • untuk keperluan instalasi listrik rumah tinggal, instalasi pesawat elektronika,panel tenaga dan distribusi
  • menggunakan isolasi PVC dan XLPE
Ada tiga hal pokok dari kabel yaitu :
  1. Konduktor : merupakan bahan untuk menghantarkan arus listrik
  2. Isolator : merupakan bahan dielektrik untuk menisolasi dari penghantar yang satu dengan yang lain dan juga terhadap lingkungannya.
  3. Pelindung luar : merupakan bahan pelindung kabel dari kerusakan mekanis, pengaruh bahan-bahan kimia elektrolysis, api atau pengaruh-pengaruh luar lainnya yang merugikan.
Penentuan besar kecil dan jumlah serabut/inti yang digunakan dapat diketahui dari PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik).
Tabel Nomenklatur Kode-kode kabel di Indonesia
Kode Keterangan
N Kabel standard dengan penhantar/inti tembaga
NA Kabel dengan penghantar alumunium
Y Isolasi PVC
G Isolasi karet
A Kawat berisolasi
Y Selubung PVC (Polyvinyl Chloride) untuk kabel luar
M Selubung PVC untuk kabel luar
R Kawat baja bulat (perisai)
Gb Kawat pipa baja (perisai)
B Pipa baja
I Untuk isolasi tetap diluar jangkauan tangan
re Penghantar padat buat
rm Penghantar bulat berkawat banyak
Se Penghatar bentuk pejal(padat)
Sm Penghantar diplilin bentuk sektor
f Penghantar halus dipintal bulat
ff Penghantar sangat fleksibel
Z Penghantar Z
D Penghantar 3 jalur yang ditengah sebagai pelindung
H Kabel untuk alat bergerak
Rd Inti dipilin bentuk bulat
Fe Inti pipih
-1 Kabel dengan sistem pengenal warna urat dengan hijau-kuning
-0 Kabel dengan sistem pengenal warna urat tanpa hijau-kuning
Syarat penandaan
1. Kode pengenal
NYA re rm
Kode Huruf  keterangan
N : kabel jenis standard dengan tembaga sebagai penghantar
Y : Isolasi PVC
A : Kawat berisolasi
re : Penghantar padat bulat
rm : Penghantar bukat berkawat bayak
Contoh :
NYA 4 re 1000 V
Menyatakan suatu kawat berisolasi untuk tegangan nominal 1000 V,berisolasi PVC dan mempunyai peghantar tembaga padat bulat denagn luas penampang nominal 4 mm2
NYM -0 2,5 rm 500 V
Menyatakan suatu kabel berinti banyak untuk tegangan nominal 500 V,berisolasi dan berselubung PVCserta mempunyai penghantar tembaga bulat berkawat banyak dengan luas penampang 2,5 mm2, denga sistem pengenal warna urat tanpa hijau-kuning
2. Standar warna
Warna kabel diperuntukkan bagi penggunaan sistem tenaga.untuk kabel informasi dan data sampai saat ini belum ada standar pemberian warna kabel. Warna untuk kabel tenaga  sesuai standar PUIL meliputi :
Earth (pentanahan) : warna majemuk hijau-kuning, tidak boleh untuk tujuan lain
Kawat netral : warna biru,jika instaasi tanpa hantaran netral
Kawat Fase :
Fase 1 (fase R) : Merah
Fase 2 (fase S) : Kuning
Fase 3 (fase T) : Hitam
Atau
Earth (pentanahan) : hijau / kuning + garis kuning
Netral : Hitam
Fase 1 (fase R) : Merah
Fase 2 (fase S) : Kuning
Fase 3 (fase T) : Biru
Identifikasi kabel tembaga berdasarkan bahan penghantarnya :
* Kabel tembaga jenis BCC1/2H
BCC1/2H : Half Hard Bare Cooper Conductor, yaitu : penghantar tembaga setengah keras. Kabel tembaga jenis ini mempunyai  bentuk padat atau berurat banyak dengan ukuran antara 6-500 mm
* Kabel tembaga jenis BCCH
BCCH: Hard Bare Cooper Conductor, yaitu : penghantar tembaga keras. Kabel tembaga jenis ini mempunyai bentuk padat atau berurat banyak,dengan ukuran antara 6-500 mm
* Kabel tembaga jenis AAC
AAC : All Aluminium Conductor, yaitu  penghantar aluminium murni.Kabel tembag jenis ini bentuknya berurat banyak dengan ukurannya antara 16-100 mm
* Kabel tembaga jenis AAAC
AAAC : All Aluminium Alloy Conductor, yaitu :penghantar aluminium campuran. Kabel tambaga jenis ini mempunyai ukuran antara 16- 500 mm, dengan bentuk fisiknya berurat banyak
* Kabel tembaga jenis ACSR
ASCR: Aluminium Conductor Stell Reinvorced, yaitu : penghantar aluminium basa. Kabel tembaga Jenis ini mempunyai ukuran antara 16 – 680 mm, dengan struktur bentuknya berupa serabut

Senin, 25 Juli 2011

[P]erchobaa[N]

berikut ini adalah gambar sebuah rangkaian sensor air yang di kontrol langsung oleh ic 555, yang mendapatkan input rangsangan dari sensor yang telah di pasang pada bak pena
mpungan air.


[selama†_[M]encob4]

Sabtu, 23 Juli 2011

[regulator Tegangan]

Regulator Tegangan

Regulator tegangan berfungsi untuk filter tegangan atau untuk menstabilkan tegangan agar tegangan yang ada selalu konstan. Hal ini dimaksudkan agar pasokan tegangan yang akan digunakan selalu stabil, sebab IC dan komponen yang ada dalam robot tersebut memerlukan tegangan yang stabil agar sistem kerjanya tidak terganggu. Oleh karena itu biasanya dalam rangkaian power supply dipakai IC Regulator tegangan agar tegangan outputnya stabil. IC yang biasa digunakan adalah IC 78XX, IC seri 78xx (kadang-kadang dikenal sebagai LM78xx) adalah sebuah keluarga IC regulator tegangan linier monolitik bernilai tetap.dibawah ini adalah Gambar IC seri 78XX


Keluarga 78xx adalah pilihan utama bagi banyak sirkuit elektronika yang memerlukan catu daya teregulasi karena mudah digunakan dan harganya relatif murah. Untuk spesifikasi IC individual, xx digantikan dengan angka dua digit yang mengindikasikan tegangan keluaran yang didesain, contohnya 7805 mempunyai keluaran 5 volt dan 7812 memberikan 12 volt. Keluarga 78xx adalah regulator tegangan positif, yaitu regulator yang didesain untuk memberikan tegangan keluaran yang relatif positif terhadap ground bersama. Keluarga 79xx adalah peranti komplementer yang didesain untuk catu negatif. IC 78xx dan 79xx dapat digunakan bersamaan untuk memberikan regulasi tegangan terhadap pencatu daya split.Berikut susunan kaki IC regulator tersebut.
Seri 78xx memiliki beberapa keunggulan dibandingkan regulator tegangan lainnya:
1 Seri 78xx tidak memerlukan komponen tambahan untuk meregulasi tegangan, membuatnya mudah digunakan, ekonomis dan hemat ruang. Regulator tegangan lainnya mungkin memerlukan komponen tambahan untuk membantu peregulasian tegangan. Bahkan untuk regulator bersakelar, selain membutuhkan banyak komponen, juga membutuhkan perencanaan yang rumit.
2 Seri 78xx memiliki rangkaian pengaman terhadap pembebanan lebih, panas tinggi dan hubungsingkat, membuatnya hampir tak dapat dirusak. Dalam keadaan tertentu, kemampuan pembatasan arus peranti 78xx tidak hanya melindunginya sendiri, tetapi juga melindungi rangkaian yang ditopangnya.
Seri 78xx memiliki beberapa kekurangan yang mungkin membuatnya kurang diinginkan untuk penggunaan tertentu:
1 Tegangan masukan harus lebih tinggi dari tegangan keluaran (biasanya 2-3 volt). Ini membuatnya tidak tepat digunakan untuk penggunaan tegangan rendah, misalnya regulasi 5 volt dari sumber baterai 6 volt tidak akan bekerja dengan 7805.
2 Sebagaimana regulator linier lainnya, arus masukan sama dengan arus keluaran. Karena tegangan masukan lebih tinggi daripada tegangan keluaran, berarti ada daya yang diboroskan sebagai bahang.
Dibawah ini adalah gambar rangkaian dasar 78XX

Rabu, 20 Juli 2011

Transistor



    Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Transistor through-hole (dibandingkan dengan pita ukur sentimeter)

     Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal lainnya. Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan komponen-komponen lainnya.

Cara kerja semikonduktor

      Pada dasarnya, transistor dan tabung vakum memiliki fungsi yang serupa; keduanya mengatur jumlah aliran arus listrik.
Untuk mengerti cara kerja semikonduktor, misalkan sebuah gelas berisi air murni. Jika sepasang konduktor dimasukan kedalamnya, dan diberikan tegangan DC tepat dibawah tegangan elektrolisis (sebelum air berubah menjadi Hidrogen dan Oksigen), tidak akan ada arus mengalir karena air tidak memiliki pembawa muatan (charge carriers). Sehingga, air murni dianggap sebagai isolator. Jika sedikit garam dapur dimasukan ke dalamnya, konduksi arus akan mulai mengalir, karena sejumlah pembawa muatan bebas (mobile carriers, ion) terbentuk. Menaikan konsentrasi garam akan meningkatkan konduksi, namun tidak banyak. Garam dapur sendiri adalah non-konduktor (isolator), karena pembawa muatanya tidak bebas.
Silikon murni sendiri adalah sebuah isolator, namun jika sedikit pencemar ditambahkan, seperti Arsenik, dengan sebuah proses yang dinamakan doping, dalam jumlah yang cukup kecil sehingga tidak mengacaukan tata letak kristal silikon, Arsenik akan memberikan elektron bebas dan hasilnya memungkinkan terjadinya konduksi arus listrik. Ini karena Arsenik memiliki 5 atom di orbit terluarnya, sedangkan Silikon hanya 4. Konduksi terjadi karena pembawa muatan bebas telah ditambahkan (oleh kelebihan elektron dari Arsenik). Dalam kasus ini, sebuah Silikon tipe-n (n untuk negatif, karena pembawa muatannya adalah elektron yang bermuatan negatif) telah terbentuk.
Selain dari itu, silikon dapat dicampur dengan Boron untuk membuat semikonduktor tipe-p. Karena Boron hanya memiliki 3 elektron di orbit paling luarnya, pembawa muatan yang baru, dinamakan "lubang" (hole, pembawa muatan positif), akan terbentuk di dalam tata letak kristal silikon.
Dalam tabung hampa, pembawa muatan (elektron) akan dipancarkan oleh emisi thermionic dari sebuah katode yang dipanaskan oleh kawat filamen. Karena itu, tabung hampa tidak bisa membuat pembawa muatan positif (hole).
Dapat disimak bahwa pembawa muatan yang bermuatan sama akan saling tolak menolak, sehingga tanpa adanya gaya yang lain, pembawa-pembawa muatan ini akan terdistribusi secara merata di dalam materi semikonduktor. Namun di dalam sebuah transistor bipolar (atau diode junction) dimana sebuah semikonduktor tipe-p dan sebuah semikonduktor tipe-n dibuat dalam satu keping silikon, pembawa-pembawa muatan ini cenderung berpindah ke arah sambungan P-N tersebut (perbatasan antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n), karena tertarik oleh muatan yang berlawanan dari seberangnya.
Kenaikan dari jumlah pencemar (doping level) akan meningkatkan konduktivitas dari materi semikonduktor, asalkan tata-letak kristal silikon tetap dipertahankan. Dalam sebuah transistor bipolar, daerah terminal emiter memiliki jumlah doping yang lebih besar dibandingkan dengan terminal basis. Rasio perbandingan antara doping emiter dan basis adalah satu dari banyak faktor yang menentukan sifat penguatan arus (current gain) dari transistor tersebut.
Jumlah doping yang diperlukan sebuah semikonduktor adalah sangat kecil, dalam ukuran satu berbanding seratus juta, dan ini menjadi kunci dalam keberhasilan semikonduktor. Dalam sebuah metal, populasi pembawa muatan adalah sangat tinggi; satu pembawa muatan untuk setiap atom. Dalam metal, untuk mengubah metal menjadi isolator, pembawa muatan harus disapu dengan memasang suatu beda tegangan. Dalam metal, tegangan ini sangat tinggi, jauh lebih tinggi dari yang mampu menghancurkannya. Namun, dalam sebuah semikonduktor hanya ada satu pembawa muatan dalam beberapa juta atom. Jumlah tegangan yang diperlukan untuk menyapu pembawa muatan dalam sejumlah besar semikonduktor dapat dicapai dengan mudah. Dengan kata lain, listrik di dalam metal adalah inkompresible (tidak bisa dimampatkan), seperti fluida. Sedangkan dalam semikonduktor, listrik bersifat seperti gas yang bisa dimampatkan. Semikonduktor dengan doping dapat diubah menjadi isolator, sedangkan metal tidak.
Gambaran di atas menjelaskan konduksi disebabkan oleh pembawa muatan, yaitu elektron atau lubang, namun dasarnya transistor bipolar adalah aksi kegiatan dari pembawa muatan tersebut untuk menyebrangi daerah depletion zone. Depletion zone ini terbentuk karena transistor tersebut diberikan tegangan bias terbalik, oleh tegangan yang diberikan di antara basis dan emiter. Walau transistor terlihat seperti dibentuk oleh dua diode yang disambungkan, sebuah transistor sendiri tidak bisa dibuat dengan menyambungkan dua diode. Untuk membuat transistor, bagian-bagiannya harus dibuat dari sepotong kristal silikon, dengan sebuah daerah basis yang sangat tipis.

Cara kerja transistor

       Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar transistor, bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan field-effect transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda.
Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut.
FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah Basis memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat diubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut. Lihat artikel untuk masing-masing tipe untuk penjelasan yang lebih lanjut.

Jenis-jenis transistor

BJT symbol PNP.svg PNP JFET symbol P.png P-channel
BJT symbol NPN.svg NPN JFET symbol N.png N-channel
BJT
JFET
Simbol Transistor dari Berbagai Tipe
Secara umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak kategori:
  • Materi semikonduktor: Germanium, Silikon, Gallium Arsenide
  • Kemasan fisik: Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface Mount, IC, dan lain-lain
  • Tipe: UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET, VMOSFET, MESFET, HEMT, SCR serta pengembangan dari transistor yaitu IC (Integrated Circuit) dan lain-lain.
  • Polaritas: NPN atau N-channel, PNP atau P-channel
  • Maximum kapasitas daya: Low Power, Medium Power, High Power
  • Maximum frekwensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency, RF transistor, Microwave, dan lain-lain
  • Aplikasi: Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan Tinggi, dan lain-lain

BJT

     BJT (Bipolar Junction Transistor) adalah salah satu dari dua jenis transistor. Cara kerja BJT dapat dibayangkan sebagai dua dioda yang terminal positif atau negatifnya berdempet, sehingga ada tiga terminal. Ketiga terminal tersebut adalah emiter (E), kolektor (C), dan basis (B).
Perubahan arus listrik dalam jumlah kecil pada terminal basis dapat menghasilkan perubahan arus listrik dalam jumlah besar pada terminal kolektor. Prinsip inilah yang mendasari penggunaan transistor sebagai penguat elektronik. Rasio antara arus pada koletor dengan arus pada basis biasanya dilambangkan dengan β atau hFE. β biasanya berkisar sekitar 100 untuk transistor-transisor BJT.

FET

      FET dibagi menjadi dua keluarga: Junction FET (JFET) dan Insulated Gate FET (IGFET) atau juga dikenal sebagai Metal Oxide Silicon (atau Semiconductor) FET (MOSFET). Berbeda dengan IGFET, terminal gate dalam JFET membentuk sebuah dioda dengan kanal (materi semikonduktor antara Source dan Drain). Secara fungsinya, ini membuat N-channel JFET menjadi sebuah versi solid-state dari tabung vakum, yang juga membentuk sebuah dioda antara grid dan katode. Dan juga, keduanya (JFET dan tabung vakum) bekerja di "depletion mode", keduanya memiliki impedansi input tinggi, dan keduanya menghantarkan arus listrik dibawah kontrol tegangan input.
FET lebih jauh lagi dibagi menjadi tipe enhancement mode dan depletion mode. Mode menandakan polaritas dari tegangan gate dibandingkan dengan source saat FET menghantarkan listrik. Jika kita ambil N-channel FET sebagai contoh: dalam depletion mode, gate adalah negatif dibandingkan dengan source, sedangkan dalam enhancement mode, gate adalah positif. Untuk kedua mode, jika tegangan gate dibuat lebih positif, aliran arus di antara source dan drain akan meningkat. Untuk P-channel FET, polaritas-polaritas semua dibalik. Sebagian besar IGFET adalah tipe enhancement mode, dan hampir semua JFET adalah tipe depletion mode.

Senin, 11 Juli 2011

Kelistrikan Kulkas (Refrigerator Electrical)

Kali ini kita akan membahas tentang cara kerja rangkaian kelistrikan pada sebuah refrigerator dengan kontrol defrost otomatis (automatic defrost control). Refrigerator yang dibahas disini adalah jenis aplikasi yang umum ditemukan di rumah tangga (domestic refrigerator).

Overview
Refrigerator adalah suatu alat/mesin yang berfungsi untuk menyimpan makanan sehingga makanan menjadi lebih awet dan segar. 


Kenapa makanan yang disimpan dalam refrigerator bisa lebih tahan lama dibandingkan dengan ditempatkan di udara terbuka?
Penyebab tidak tahan lamanya makanan adalah terdapatnya bakteri pembusuk dalam makanan tersebut, dalam kondisi udara terbuka (temperatur ruang tinggi, misalnya 30°C) perkembangbiakan bakteri terjadi sangat cepat akibatnya makanan menjadi cepat busuk. Berdasarkan penelitian perkembangbiakan ini bisa dihambat (diperlambat) jika temperatur ruang diturunkan. Perkembangbiakan bakteri yang signifikan ini ternyata ketika temperatur ruang diturunkan dibawah 10°C menjadi sangat lambat. Dengan demikian proses pembusukan makanan dapat diperlambat juga.
Maka dibuatlah suatu alat yang berfungsi untuk menjaga/ mengkondisikan temperatur untuk menjaga makanan  tersebut sehingga bisa bertahan lebih lama. Alat tersebut dinamakan "refrigerator" atau kita mengenalnya sebagai kulkas.



Bagaimana refrigerator bisa menjaga temperatur yang kita inginkan?
Sebuah alat yang dinamakan thermostat, bekerja untuk mengontrol temperatur dalam ruang yang didinginkan.
Thermostat akan menjaga temperatur dalam batasan yang telah ditentukan (di-setting).
Anda pernah melihat tombol pengatur di dalam refrigerator dengan tanda 1-2-3 dst, high-medium-low, warm-cool-coldest, ataupun tanda lainnya untuk menyatakan level temperatur? Itulah yang dinamakan thermostat.



Ada refrigerator dengan 2 ruang yang berbeda, apakah fungsi masing-masing ruangan tersebut?
Itu adalah refrigerator no-frost (frost free). Refrigerator/kulkas 2 pintu kalau secara umumnya disebut seperti itu.
Pada refrigerator jenis ini terdapat dua kategori temperatur ruang yang berbeda yaitu:
1. Ruang Freezer: untuk membekukan makanan dengan range temperaturnya dari 0°C s/d -25°C (umumnya ditempatkan dibagian atas /pintu atas)
2. Ruang Refrigerator: untuk menyimpan makanan dalam waktu beberapa hari saja dengan range temperaturnya dari +2°C s/d +10°C (umumnya ditempatkan di bagian bawah).


Untuk menjaga temperatur di masing-masing ruang maka diperlukan suatu rangkaian kelistrikan yang bisa mengontrol kerja kompresor dan juga mengatur proses pencairan bunga es. 
Dibawah ini adalah salah satu contoh rangkaian pengontrol sebuah refrigerator yang umum digunakan banyak manufaktur.




Sebelum kita membahas cara kerjanya, disini akan saya jelaskan dulu masing masing komponennya:
  1. Thermostat: Ada dua cara pemasangan thermostat, dipasang dibagian freezer atau dipasang dibagian refrigerator. Jika thermostat yang memiliki sebuah kontak listrik dipasang dibagian freezer untuk mengontrol kerja kompresor maka untuk mengontrol temperatur ruangan refrigerator digunakan mechanical thermostat yang mengontrol buka tutupnya saluran udara dingin dari bagian freezer yang masuk ke ruang refrigerator. 
  2. Defrost Timer: suatu alat yang berfungsi untuk mengatur lamanya kerja kompresor dan mengatur proses pencairan bunga es di Evaporator (defrost cycle). Kompresor diatur umumnya bekerja sekitar 6 jam setelah itu harus dilakukan pencairan bunga es yang menggumpal di Evaporator dan bak penampung air yang terdapat dibawahnya. Lamanya proses defrost tergantung ketebalan es di Evaporator, semakin tebal semakin lama. 
  3. Defrost Thermo: Suatu alat yang berfungsi untuk mendeteksi temperatur di sekitar Evaporator sehingga bisa mengatur apakah proses pencairan es perlu dilakukan atau tidak. Alat ini juga berfungsi untuk menghentikan proses defrost apabila temperatur evaporator sudah terdeteksi diatas 0°C. Umumnya sekitar 4°C. Tergantung peletakan dari Defrost Thermo itu sendiri.
  4. Plate Heater: berfungsi untuk mencairkan es di bagian penampung air selama proses defrost.
  5. Defrost Heater: adalah pemanas utama yang berfungsi untuk mencairkan es yang ada di Evaporator.Ukuran heater ini sekitar 120-150Watt.
  6. Thermo Fuse: Apabila Defrost Thermo mengalami kerusakan. Misalnya tidak mau memutus pada temperatur yang telah ditetapkan maka Defrost Heater akan terus memanaskan ruangan sekitar Evaporator. Akibatnya temperatur di ruangan Evaporator akan naik terus dan jika dibiarkan akan sangat berbahaya, selain heater bisa rusak, juga interior dari kulkas tesebut kemungkinan besar akan meleleh karena pemanasan yang tidak terkontrol tersebut. Thermo Fuse akan putus jika temperaturnya mencapai 72°C (beberapa manufaktur ada yang membatasi sampai 70 atau 71°C).
  7. Kompresor Motor: berfungsi untuk menggerakkan Kompresor sehingga refrigeran bisa bersirkulasi.
  8. Thermal Overload Protector: Mencegah terbakarnya Motor Kompresor yang diakibatkan oleh panas yang berlebihan.
  9. PTC Starter: Salah satu jenis starter yang digunakan saat Kompresor mulai bekerja.
  10. SC (Starting Capacitor): Kapasitor yang berfungsi untuk menambah torsi  pada saat Kompresor mulai bekerja.
  11. RC (Running Capacitor): fungsi utamanya untuk menggeser sudut fase, dan memanfaatkan kumparan bantu sehingga Kompresor bekerja lebih effisien.
  12. Evaporator Fan Motor: Berfungsi untuk mensirkulasikan udara dalam ruangan.
  13. Freezer Door Switch: Sebuah saklar yang dipasang di bagian pintu Freezer, berfungsi untuk mematikan kipas saat pintu dibuka, sehingga bisa mengurangi keluarnya udara dingin dari ruangan freezer.
  14. Refrigerator Door Switch: Sebuah saklar yang dipasang di bagian pintu Refrigerator, berfungsi untuk mematikan kipas evaporator saat pintu dibuka, sehingga bisa mengurangi keluarnya udara dingin dari ruangan refrigerator.Selain itu saklar ini juga berfungsi untuk menghidupkan lampu penerangan dalam ruang refrigerator.
  15. Refrigerator Interior Light: Sebuah lampu penerangan yang akan hidup jika pintu refrigerator dibuka.

Asumsi Penyetelan dan Komponen Karakteristik
Sebelum menjelaskan prinsip kerjanya, disini saya buat beberapa asumsi penyetelan dan karakteristik komponen untuk memudahkan penjelasannya:
  1. Temperatur Ruang Freezer (Electric Thermostat) diset pada range -15°C s/d -20°C.
  2. Temperatur Ruang Refrigerator (Damper Thermostat) diset pada range +4°C s/d +2°C.
  3. Defrost timer mengatur kerja Kompresor selama 6 jam, dan setelah proses defrost selesai, kontak listrik akan kembali ke posisi Kompresor (Run) setelah 7 menit Defrost Thermo memutus.
  4. Defrost Thermo akan terhubung pada temperatur -2°C dan memutus pada temperatur 4°C.
  5. Tegangan normal untuk refrigerator adalah 220VAC / 50Hz
  6. Kondisi awal temperatur ruang/product sekitar 30°C.
Cara Kerja Rangkaian Kelistrikan Refrigerator / Kulkas
Pada saat kulkas diberi tegangan yang sesuai dan posisi freezer thermostat dalam keadaan OFF maka aliran listrik akan seperti pada gambar dibawah ini


Sistem masih dalam keadaan mati. Jika kita mengukur dengan menggunakan Voltmeter di kedua kaki kontak Thermostat maka akan terbaca tegangan sesuai tegangan input, misalnya 220VAC. Dalam posisi ini hanya satu komponen yang bisa aktif, yaitu lampu penerangan ruang refrigerator. Jika pintu dibuka maka lampu akan menyala karena mendapat supply tegangan penuh sebesar 220VAC seperti terlihat pada gambar dibawah ini:


Dan jika pintu ditutup lagi, lampu interior di ruang refrigerator akan mati.
Kemudian jika posisi thermostat diubah ke posisi 3 misalnya posisi tersebut adalah range -15°C s/d -20°C, maka aliran listriknya akan menjadi seperti gambar dibawah ini:


Saat kontak Freezer Thermostat terhubung, maka Timer Motor, Evaporator Fan Motor, Kompresor, Running Capacitor, Starting Capacitor dan PTC Starter Relay akan bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Setelah putaran Motor Kompresor mencapai 75% putaran maksimumnya, PTC Starter akan memutus arus yang melalui rangkaian Start Capacitor, karena torsi yang dibutuhkan sekarang tidak terlalu besar (Start Capacitor sudah tidak diperlukan lagi ketika motor sudah mencapai 75% putaran maksimumnya). Tetapi kumparan bantu (lilitan start) masih mendapat arus yang melalui Running Capacitor dengan torsi yang lebih kecil. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini:



Ketika Kompresor bekerja, temperatur dalam ruangan pelahan-lahan akan turun dari 30°C menuju temperatur yang sesuai dengan penyetelan. Ketika temperatur ruang refrigerator turun perlahan2 posisi damper pada thermostat mulai menutup saluran udara yang masuk ke ruang refrigerator, dan akan menutup sempurna ketika temperatur ruangnya mencapai +2°C maka damper akan menutup sempurna. Tidak ada aliran udara lagi yang masuk ke ruang refrigerator.
Sementara temperatur ruang refrigerator telah tercapai, Kompresor masih tetap bekerja untuk mendinginkan ruang freezer-nya. Pada saat temperatur di Evaporator mencapai -2°C, kontak point pada Defrost Thermo akan menutup. Lihat gambar dibawah ini:


Dengan terhubungnya kontak pada defrost thermo, tidak akan memberi pengaruh apa-apa pada sistem. Menutupnya kontak ini hanya sebagai persiapan jika waktu untuk proses defrost tercapai maka Defrost Heater bisa bekerja untuk mencairkan es di Evaporator.
Kembali ke Kompresor yang masih bekerja terus untuk mendinginkan ruangan freezer. Ketika temperatur ruang freezer sampai pada batas penyetelan yaitu -20°C, maka Thermostat akan memutus (cut-out). Katakanlah dari kondisi awal (30°C) sampai tercapai temperatur yang diinginkan (-20°C) memerlukan waktu sekitar 2 jam.
Selama Thermostat ini memutus semua komponen mati kecuali lampu refrigerator jika dibuka akan hidup.
Lihat gambar dibawah:

Ketika Kompresor mati, temperatur ruang perlahan-lahan akan naik kembali. Jadi dari -20°C termperatur naik lagi menjadi -19°C terus naik ke -18°C dan terus sampai mencapai -15°C kontak Thermostat akan kembali terhubungsehingga Kompresor bekerja lagi. Jadi temperatur ruangan akan tetap dijaga antara -20°C sampai dengan -15°C. Begitu juga dengan ruang di refrigerator, jika temperatur naik kembali sampai +4°C maka damper akan membuka kembali.
Proses ini tetap berulang sehingga temperatur di kedua ruang terjaga dalam range yang telah ditentukan (sesuai setting pada thermostat).

Kapan proses defrost dimulai?
Ketika waktu running timer motor tercapai (6 jam). Maka Timer Motor akan memindahkan kontaknya dari posisi 3-4 (Kompressor Run / cooling process) ke posisi 3-2 (defrosting proses / proses pencairan bunga es di Evaporator). Proses pencairan bunga es dimulai. Timer motor mati, sehingga pada kondisi ini hanya kedua Heater (Defrost Heater yag berfungsi mencairkan es di Evaporator dan Plate Heater yang befungsi untuk mencairkan es di bak penampungan air di bawah Evaporator. 
Lihat wiring di bawah untuk penjelasan proses defrost:


Karena Heater aktif, maka lama kelamaan temperatur di bagian Evaporator dan sekitarnya akan naik. Dengan naiknya temperatur inu maka lama kelamaan seluruh es akan mencair. Air hasil prosed defrost ini kemudian ditampung dalam wadah yang diletakkan di bagian bawah (diatas pre-cooler) atau belakang (diatas Kompresor). Ketika temperatur di body Defrost Thermo mencapai +4°C kontak Defrost Thermo akan memutus sehingga Heater akan berhenti bekerja. 


Saat kontak Defrost Thermo memutus, Timer Motor mulai bekerja lagi. Ketika Timer Motor mulai bekerja, kontak pada Timer tidak langsung berpindah, ada perlambatan (delay) sekitar 7 menit. Delay ini bertujuan untuk membiarkan seluruh air jatuh ke bak penampungan dan memberi waktu agar temperatur Heater tidak terlalu tinggi. Sehingga ketika Fan Motor bekerja mensirkulasikan udara tidak membawa panas heater ke dalam ruangan. Setelah delay time tercapai, kontak Defrost Timer akan kembali ke posisi 3-4 dan Kompresor bekerja kembali untuk mendinginkan ruangan.



Sabtu, 09 Juli 2011

[LCD]

Penampil kristal cair


Monitor LCD bermerek LG yang berukuran 17 inci.
Penampil kristal cair (Inggris: Liquid Crystal Display) juga dikenal sebagai LCD atau PKC adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. PKC sudah digunakan di berbagai bidang misalnya dalam alat-alat elektronik seperti televisi, kalkulator ataupun layar komputer. Kini PKC mendominasi jenis tampilan untuk komputer meja p maupun notebook karena membutuhkan daya listrik yang rendah, bentuknya tipis, mengeluarkan sedikit panas, dan memiliki resolusi tinggi.
Pada PKC berwarna semacam monitor, terdapat banyak sekali titik cahaya (piksel) yang terdiri dari satu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya. Walau disebut sebagai titik cahaya, kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya di dalam sebuah perangkat PKC adalah lampu neon berwarna putih di bagian belakang susunan kristal cair tadi.
Titik cahaya yang jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan inilah yang membentuk tampilan citra. Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi medan magnetik yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan beberapa warna diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring.

Cara bikin simbol ™ dan lain2

» = alt 175
†= alt 0134
™=alt 0153
« = alt 174
☺ = alt 1
☻ = alt 2
♥ = alt 3
♦ = alt 4
♣ = alt 5
♠ = alt 6
• = alt 7
◘ = alt 8
○ = alt 9
☼ = alt 15
◄ = alt 17
► = alt 1 6
Copyright (©) Alt, 0, 1, 6, 9
Trademark ( ™ ) Alt, 0, 1, 5, 3
Registered (®) Alt, 0, 1, 7, 4
Bullet ( • ) Alt, 0, 1, 4, 9
Ellipsis (…) Alt, 0, 1, 3, 3
“EN” Dash ( – ) Alt, 0, 1, 5, 0
“EM” Dash ( — ) Alt, 0, 1, 5, 1
Paragraph (Pilcrow) ( ¶ ) Alt, 0, 1, 8, 2
Pound (£) Alt 0, 1, 6, 3
Euro ( € ) Alt, 0, 1, 2, 8
Cents (¢) Alt, 0, 1, 6, 2
One-half (½) Alt, 0, 1, 8, 9
French accent (à) Alt, 0, 2, 2, 4
French accent (ç) Alt, 0, 2, 3, 1
French accent (è) Alt, 0, 2, 3, 2
French accent (é) Alt, 0, 2, 3, 3
French accent (ê) Alt, 0, 2, 3, 4
German accent (ü) Alt, 0, 2, 5, 2
Spanish accent (ñ) Alt, 0, 2, 4, 1
¿ – 0191
À – 0192
Á – 0193
 – 0194
à – 0195
Ä – 0196
Å – 0197
Æ – 0198
Ç – 0199
È – 0200
É – 0201
Ê – 0202
Ë – 0203
Ì – 0204
Í – 0205
Î – 0206
Ï – 0207
Ð – 0208
Ñ – 0209
Ò – 0210
Ó – 0211
Ô – 0212
Õ – 0213
Ö – 0214
Ø – 0216
Ù – 0217
Ú – 0218
Û – 0219
Ü – 0220
Ý – 0221
Þ – 0222
ß – 0223
à – 0224
á – 0225
â – 0226
ã – 0227
ä – 0228
å – 0229
æ – 0230
ç – 0231
è – 0232
é – 0233
ê – 0234
ë – 0235
ì – 0236
í – 0237
î – 0238
ï – 0239
ð – 0240
ñ – 0241
ò – 0242
ó – 0243
ô – 0244
õ – 0245
ö – 0246
ù – 0249
ú – 0250
û – 0251
ü – 0252
ý – 0253
þ – 0254
ÿ – 0255
**PS: buat yang aksen german, perancis dan spanyol sengaja ga’ gw tulis alt nya. Tapi penggunaannya tetep pake alt.
? (Smiley Face) Alt,1
? (Smiley Face black vers) Alt,2
? (Heart) Alt,3
? (Diamond) Alt,4
? (Club) Alt,5
? (Spade) Alt,6
• (Bullet) Alt,7
? (Bullet) Alt,8
? (Music Notes) Alt, 1, 4
¤ (Sun) Alt, 1, 5
(Arrow) Alt, 23-29
(Greek Alphabet) Alt, 224-238
(Math Symbol) Alt, 240-253

[PCB]

Papan sirkuit cetak


Foto dari desain sirkuit dan realisasinya
Papan sirkuit cetak (bahasa Inggris: printed circuit board atau PCB) adalah sebuah papan yang penuh dengan sirkuit dari logam yang menghubungkan komponen elektronik satu sama lain tanpa kabel.
Papan sirkuit ini mendapatkan namanya karena diproduksi secara massal dengan cara pencetakan.

Kronologi sejarah

  • 1936 - Papan sirkuit cetak pertama kali ditemukan oleh Paul Eisler, ilmuwan Austria yang memasukkan penggunaan papan sirkuit ini ke dalam sebuah radio.
  • 1943 - Amerika Serikat menggunakan papan sirkuit dengan jumlah besar dalam radio militer mereka.
  • 1948 - Komersialisasi papan sirkuit cetak di Amerika Serikat.
Setelah tahun 1950, papan sirkuit cetak telah digunakan secara massal di dalam industri elektronik.

Klasifikasi

Papan sirkuit cetak dapat digolongkan atas beberapa jenis berdasarkan:
  • susunan lapis
    • lapis tunggal
    • lapis ganda
    • multi lapis (4, 6, 8 lapis)
  • bentuk
    • keras
    • lunak (fleksibel)
    • gabungan keras dan lunak
  • spesifikasi
    • konvensional
    • penghubung kepadatan tinggi (High Density Interconnect)
  • material basis
    • FR4
    • logam
    • keramik

[T]

Transformator


Transformator atau transformer atau trafo adalah komponen elektromagnet yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain.

Transformator step-down
Adaptor AC-DC merupakan piranti yang menggunakan transformator step-down

Prinsip kerja

Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Tegangan masukan bolak-balik yang membentangi primer menimbulkan fluks magnet yang idealnya semua bersambung dengan lilitan sekunder. Fluks bolak-balik ini menginduksikan GGL dalam lilitan sekunder. Jika efisiensi sempurna, semua daya pada lilitan primer akan dilimpahkan ke lilitan sekunder.

[sunting] Hubungan Primer-Sekunder

transformator_scheme_ru.svg
Fluks pada transformator
Rumus untuk fluks magnet yang ditimbulkan lilitan primer adalah \delta\phi=\epsilon\times\delta\,t dan rumus untuk GGL induksi yang terjadi di lilitan sekunder adalah \epsilon=N\frac{\delta\phi}{\delta\,t}.
Karena kedua kumparan dihubungkan dengan fluks yang sama, maka \frac{\delta\phi}{\delta\,t}=\frac{V_p}{N_p}=\frac{V_s}{N_s} dimana dengan menyusun ulang persamaan akan didapat \frac{V_p}{V_s}=\frac{N_p}{N_s} sedemikian hingga V_p\,I_p=V_s\,I_s. Dengan kata lain, hubungan antara tegangan primer dengan tegangan sekunder ditentukan oleh perbandingan jumlah lilitan primer dengan lilitan sekunder.

Kerugian dalam transformator

Perhitungan diatas hanya berlaku apabila kopling primer-sekunder sempurna dan tidak ada kerugian, tetapi dalam praktek terjadi beberapa kerugian yaitu:
  1. kerugian tembaga. Kerugian I^2\,R dalam lilitan tembaga yang disebabkan oleh resistansi tembaga dan arus listrik yang mengalirinya.
  2. Kerugian kopling. Kerugian yang terjadi karena kopling primer-sekunder tidak sempurna, sehingga tidak semua fluks magnet yang diinduksikan primer memotong lilitan sekunder. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggulung lilitan secara berlapis-lapis antara primer dan sekunder.
  3. Kerugian kapasitas liar. Kerugian yang disebabkan oleh kapasitas liar yang terdapat pada lilitan-lilitan transformator. Kerugian ini sangat memengaruhi efisiensi transformator untuk frekuensi tinggi. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggulung lilitan primer dan sekunder secara semi-acak (bank winding)
  4. Kerugian histeresis. Kerugian yang terjadi ketika arus primer AC berbalik arah. Disebabkan karena inti transformator tidak dapat mengubah arah fluks magnetnya dengan seketika. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggunakan material inti reluktansi rendah.
  5. Kerugian efek kulit. Sebagaimana konduktor lain yang dialiri arus bolak-balik, arus cenderung untuk mengalir pada permukaan konduktor. Hal ini memperbesar kerugian kapasitas dan juga menambah resistansi relatif lilitan. Kerugian ini dapat dikurang dengan menggunakan kawat Litz, yaitu kawat yang terdiri dari beberapa kawat kecil yang saling terisolasi. Untuk frekuensi radio digunakan kawat geronggong atau lembaran tipis tembaga sebagai ganti kawat biasa.
  6. Kerugian arus eddy (arus olak). Kerugian yang disebabkan oleh GGL masukan yang menimbulkan arus dalam inti magnet yang melawan perubahan fluks magnet yang membangkitkan GGL. Karena adanya fluks magnet yang berubah-ubah, terjadi olakan fluks magnet pada material inti. Kerugian ini berkurang kalau digunakan inti berlapis-lapisan.

Efisiensi

Efisiensi transformator dapat diketahui dengan rumus \eta=\frac{P_o}{P_i}\,100% Karena adanya kerugian pada transformator. Maka efisiensi transformator tidak dapat mencapai 100%. Untuk transformator daya frekuensi rendah, efisiensi bisa mencapai 98%.

Jenis-jenis transformator

 *Step-Up

lambang transformator step-up
Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh.

Step-Down

skema transformator step-down
Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC.

Autotransformator

skema autotransformator
Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik, dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga merupakan lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan dengan arus primer, sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa dibuat dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator biasa. Keuntungan dari autotransformator adalah ukuran fisiknya yang kecil dan kerugian yang lebih rendah daripada jenis dua lilitan. Tetapi transformator jenis ini tidak dapat memberikan isolasi secara listrik antara lilitan primer dengan lilitan sekunder.
Selain itu, autotransformator tidak dapat digunakan sebagai penaik tegangan lebih dari beberapa kali lipat (biasanya tidak lebih dari 1,5 kali).

Autotransformator variabel

skema autotransformator variabel
Autotransformator variabel sebenarnya adalah autotransformator biasa yang sadapan tengahnya bisa diubah-ubah, memberikan perbandingan lilitan primer-sekunder yang berubah-ubah.

Transformator isolasi

Transformator isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan lilitan primer, sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Tetapi pada beberapa desain, gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk mengkompensasi kerugian. Transformator seperti ini berfungsi sebagai isolasi antara dua kalang. Untuk penerapan audio, transformator jenis ini telah banyak digantikan oleh kopling kapasitor.

Transformator pulsa

Transformator pulsa adalah transformator yang didesain khusus untuk memberikan keluaran gelombang pulsa. Transformator jenis ini menggunakan material inti yang cepat jenuh sehingga setelah arus primer mencapai titik tertentu, fluks magnet berhenti berubah. Karena GGL induksi pada lilitan sekunder hanya terbentuk jika terjadi perubahan fluks magnet, transformator hanya memberikan keluaran saat inti tidak jenuh, yaitu saat arus pada lilitan primer berbalik arah.

Transformator tiga fasa

Transformator tiga fasa sebenarnya adalah tiga transformator yang dihubungkan secara khusus satu sama lain. Lilitan primer biasanya dihubungkan secara bintang (Y) dan lilitan sekunder dihubungkan secara delta (Δ).

[L]

Induktor


Induktor
Electronic component inductors.jpg
Beberapa jenis induktor harga rendah.
Simbol Inductor.svg
Tipe Pasif
Pembuatan pertama Michael Faraday(1831)
Sebuah induktor atau reaktor adalah sebuah komponen elektronika pasif (kebanyakan berbentuk torus) yang dapat menyimpan energi pada medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya. Kemampuan induktor untuk menyimpan energi magnet ditentukan oleh induktansinya, dalam satuan Henry. Biasanya sebuah induktor adalah sebuah kawat penghantar yang dibentuk menjadi kumparan, lilitan membantu membuat medan magnet yang kuat di dalam kumparan dikarenakan hukum induksi Faraday. Induktor adalah salah satu komponen elektronik dasar yang digunakan dalam rangkaian yang arus dan tegangannya berubah-ubah dikarenakan kemampuan induktor untuk memproses arus bolak-balik.
Sebuah induktor ideal memiliki induktansi, tetapi tanpa resistansi atau kapasitansi, dan tidak memboroskan daya. Sebuah induktor pada kenyataanya merupakan gabungan dari induktansi, beberapa resistansi karena resistivitas kawat, dan beberapa kapasitansi. Pada suatu frekuensi, induktor dapat menjadi sirkuit resonansi karena kapasitas parasitnya. Selain memboroskan daya pada resistansi kawat, induktor berinti magnet juga memboroskan daya di dalam inti karena efek histeresis, dan pada arus tinggi mungkin mengalami nonlinearitas karena penjenuhan.

Fisika

Induktansi (L) (diukur dalam Henry) adalah efek dari medan magnet yang terbentuk disekitar konduktor pembawa arus yang bersifat menahan perubahan arus. Arus listrik yang melewati konduktor membuat medan magnet sebanding dengan besar arus. Perubahan dalam arus menyebabkan perubahan medan magnet yang mengakibatkan gaya elektromotif lawan melalui GGL induksi yang bersifat menentang perubahan arus. Induktansi diukur berdasarkan jumlah gaya elektromotif yang ditimbulkan untuk setiap perubahan arus terhadap waktu. Sebagai contoh, sebuah induktor dengan induktansi 1 Henry menimbulkan gaya elektromotif sebesar 1 volt saat arus dalam indukutor berubah dengan kecepatan 1 ampere setiap sekon. Jumlah lilitan, ukuran lilitan, dan material inti menentukan induktansi.

Faktor Q

Sebuah induktor ideal tidak menimbulkan kerugian terhadap arus yang melewati lilitan. Tetapi, induktor pada umumnya memiliki resistansi lilitan dari kawat yang digunakan untuk lilitan. Karena resistansi lilitan terlihat berderet dengan induktor, ini sering disebut resistansi deret. Resistansi deret induktor mengubah arus listrik menjad bahang, yang menyebabkan pengurangan kualitas induktif. Faktor kualitas atau "Q" dari sebuah induktor adalah perbandingan reaktansi induktif dan resistansi deret pada frekuensi tertentu, dan ini merupakan efisiensi induktor. Semakin tinggi faktor Q dari induktor, induktor tersebut semakin mendekati induktor ideal tanpa kerugian.
Faktor Q dari sebuah induktor dapat diketahui dari rumus berikut, dimana R merupakan resistansi internal dan ωL adalah resistansi kapasitif atau induktif pada resonansi:
Q = \frac{\omega{}L}{R}
Dengan menggunakan inti feromagnetik, induktansi dapat ditingkatkan untuk jumlah tembaga yang sama, sehingga meningkatkan faktor Q. Inti juga memberikan kerugian pada frekuensi tinggi. Bahan inti khusus dipilih untuk hasil terbaik untuk jalur frekuensi tersebut. Pada VHF atau frekuensi yang lebih tinggi, inti udara sebaiknya digunakan.
Lilitan induktor pada inti feromagnetik mungkin jenuh pada arus tinggi, menyebabkan pengurangan induktansi dan faktor Q yang sangat signifikan. Hal ini dapat dihindari dengan menggunakan induktor inti udara. Sebuah induktor inti udara yang didesain dengan baik dapat memiliki faktor Q hingga beberapa ratus.
Sebuah kondensator nyaris ideal (faktor Q mendekati tak terhingga) dapat dibuat dengan membuat lilitan dari kawat superkonduktor pada helium atau nitrogen cair. Ini membuat resistansi kawat menjadi nol. Karena induktor superkonduktor hampir tanpa kerugian, ini dapat menyimpan sejumlah besar energi listrik dalam lilitannya.

Penggunaan

Induktor dengan dua lilitan 47mH, sering dijumpai pada pencatu daya.
Induktor sering digunakan pada sirkuit analog dan pemroses sinyal. Induktor berpasangan dengan kondensator dan komponen lain membentuk sirkuit tertala. Penggunaan induktor bervariasi dari penggunaan induktor besar pada pencatu daya untuk menghilangkan dengung pencatu daya, hingga induktor kecil yang terpasang pada kabel untuk mencegah interferensi frekuensi radio untuk dprd melalui kabel. Kombinasi induktor-kondensator menjadi rangkaian tala dalam pemancar dan penerima radio. Dua induktor atau lebih yang terkopel secara magnetik membentuk transformator.
Induktor digunakan sebagai penyimpan energi pada beberapa pencatu daya moda sakelar. Induktor dienergikan selama waktu tertentu, dan dikuras pada sisa siklus. Perbandingan transfer energi ini menentukan tegangan keluaran. Reaktansi induktif XL ini digunakan bersama semikonduktor aktif untuk menjaga tegangan dengan akurat. Induktor juga digunakan dalam sistem transmisi listrik, yang digunakan untuk mengikangkan paku-paku tegangan yang berasal dari petir, dan juga membatasi arus pensakelaran dan arus kesalahan. Dalam bidang ini, indukutor sering disebut dengan reaktor.
Induktor yang memiliki induktansi sangat tinggi dapat disimulasikan dengan menggunakan girator.

Konstruksi induktor

Induktor, skala dalam sentimeter.
Sebuah induktor biasanya dikonstruksi sebagai sebuah lilitan dari bahan penghantar, biasanya kawat tembaga, digulung pada inti magnet berupa udara atau bahan feromagnetik. Bahan inti yang mempunyai permeabilitas magnet yang lebih tinggi dari udara meningkatkan medan magnet dan menjaganya tetap dekat pada induktor, sehingga meningkatkan induktansi induktor. Induktor frekuensi rendah dibuat dengan menggunakan baja laminasi untuk menekan arus eddy. Ferit lunak biasanya digunakan sebagai inti pada induktor frekuensi tingi, dikarenakan ferit tidak menyebabkan kerugian daya pada frekuensi tinggi seperti pada inti besi. Ini dikarenakan ferit mempunyai lengkung histeresis yang sempit dan resistivitasnya yang tinggi mencegah arus eddy. Induktor dibuat dengan berbagai bentuk. Sebagian besar dikonstruksi dengan menggulung kawat tembaga email disekitar bahan inti dengan kaki-kali kawat terlukts keluar. Beberapa jenis menutup penuh gulungan kawat di dalam material inti, dinamakan induktor terselubungi. Beberapa induktor mempunyai inti yang dapat diubah letaknya, yang memungkinkan pengubahan induktansi. Induktor yang digunakan untuk menahan frekuensi sangat tinggi biasanya dibuat dengan melilitkan tabung atau manik-manik ferit pada kabel transmisi.
Induktor kecil dapat dicetak langsung pada papan rangkaian cetak dengan membuat jalur tembaga berbentuk spiral. Beberapa induktor dapat dibentuk pada rangkaian terintegrasi menhan menggunakan inti planar. Tetapi bentuknya yang kecil membatasi induktansi. Dan girator dapat menjadi pilihan alternatif.

Jenis-jenis lilitan

Lilitan ferit sarang madu

Lilitan sarang madu dililit dengan cara bersilangan untuk mengurangi efek kapasitansi terdistribusi. Ini sering digunakan pada rangkaian tala pada penerima radio dalam jangkah gelombang menengah dan gelombang panjang. Karena konstruksinya, induktansi tinggi dapat dicapai dengan bentuk yang kecil.

Lilitan inti toroid

Sebuah lilitan sederhana yang dililit dengan bentuk silinder menciptakan medan magnet eksternal dengan kutub utara-selatan. Sebuah lilitan toroid dapat dibuat dari lilitan silinder dengan menghubungkannya menjadi berbentuk donat, sehingga menyatukan kutub utara dan selatan. Pada lilitan toroid, medan magnet ditahan pada lilitan. Ini menyebabkan lebih sedikit radiasi magnetik dari lilitan, dan kekebalan dari medan magnet eksternal.

Rumus induktansi

Konstruksi Rumus Besaran (SI, kecuali disebutkan khusus)
Lilitan silinder L=\frac{\mu_0KN^2\pi r^2}{l}
  • L = induktansi
  • μ0 = permeabilitas vakum
  • K = koefisien Nagaoka
  • N = jumlah lilitan
  • r = jari-jari lilitan
  • l = panjang lilitan
Kawat lurus L =200 \, l \left(\ln\frac{4l}{d}-1\right)10^{-9}
  • L = induktansi
  • l = panjang kawat
  • d = diameter kawat
Lilitan silinder pendek berinti udara L=\frac{r^2N^2}{9r+10l}
  • L = induktansi (µH)
  • r = jari-jari lilitan (in)
  • l = panjang lilitan (in)
  • N = jumlah lilitan
Lilitan berlapis-lapis berinti udara L = \frac{0.8r^2N^2}{6r+9l+10d}
  • L = induktansi (µH)
  • r = rerata jari-jari lilitan (in)
  • l = panjang lilitan (in)
  • N = jumlah lilitan
  • d = tebal lilitan (in)
Lilitan spiral datar berinti udara L=\frac{r^2N^2}{(2r+2.8d) \times 10^5}
  • L = induktansi
  • r = rerata jari-jari spiral
  • N = jumlah lilitan
  • d = tebal lilitan
Inti toroid L=\mu_0\mu_r\frac{N^2r^2}{D}
  • L = induktansi
  • μ0 = permeabilitas vakum
  • μr = permeabilitas relatif bahan inti
  • N = jumlah lilitan
  • r = jari-jari gulungan
  • D = diameter keseluruhan

Dalam sirkuit elektrik

Sebuah induktor menolak perubahan arus. Sebuah induktor ideal tidak menunjukkan resistansi kepada arus rata, tetapi hanya induktor superkonduktor yang benar-benar memiliki resistansi nol. Pada umumnya, hubungan antara perubahan tegangan, induktansi, dan perubahan arus pada induktor ditentukan oleh rumus diferensial:
v(t) = L \frac{di(t)}{dt}
Jika ada arus bolak-balik sinusoida melalui sebuah induktor, tegangan sinusoida diinduksikan. Amplitudo tegangan sebanding dengan amplitudo arus dan frekuensi arus.
i(t) = I_P \sin(2 \pi f t)\,
\frac{di(t)}{dt} = 2 \pi f I_P \cos(2 \pi f t)
v(t) = 2 \pi f L I_P \cos(2 \pi f t)\,
Pada situasi ini, fasa dari gelombang arus tertinggal 90 dari fasa gelombang tegangan.
Jika sebuah induktor disambungkan ke sumber arus searah, dengan harga "I" melalui sebuah resistansi "R" dan sumber arus berimpedansi nol, persamaan diferensial diatas menunjukkan bahwa arus yang melalui induktor akan dibuang secara eksponensial:
\ i(t) = I (e^{\frac{-tR}{L}})

Analisis sirkuit Laplace (s-domain)

Ketika menggunakan analisis sirkuit transformasi Laplace, impedansi pemindahan dari induktor ideal tanpa arus sebelumnya ditunjukkan dalam domain s oleh:
Z(s) = Ls\,
dimana
L adalah induktansi
s adalah frekuensi kompleks
Jika induktor telah memiliki arus awal, ini dapat ditunjukkan dengan:
  • menambahkan sumber tegangan berderet dengan induktor dengan harga:
 L I_0 \,
(Pegiatikan bahwa sumber tegangan harus berlawanan kutub dengan arus awal)
  • atau dengan menambahkan sumber arus berjajar dengan induktor, dengan harga:
 \frac{I_0}{s}
dimana
L adalah induktansi
I0 adalah arus awal

Jejaring induktor

Induktor dalam konfigurasi kakap memiliki beda potensial yang sama. Untuk menemukan induktansi ekivalen total (Leq):
diagram induktor jajar
 \frac{1}{L_\mathrm{eq}} = \frac{1}{L_1} + \frac{1}{L_2} + \cdots +  \frac{1}{L_n}
Arus dalam induktor deret adalah sama, tetapi tegangan yang membentangi setiap induktor bisa berbeda. Penjumlahan dari beda potensial dari beberapa induktor seri sama dengan tegangan total. Untuk menentukan todu total digunakan rumus:
diagram induktor deret
 L_\mathrm{eq} = L_1  + L_2 + \cdots + L_n \,\!
Hubungan tersebut hanya benar jika tidak ada kopling magnetis antar kumparan.

Energi yang tersimpan

Energi yang tersimpan di induktor ekivalen dengan usaha yang dibutuhkan untuk mengalirkan arus melalui induktor, dan juga medan magnet:
 E_\mathrm{stored} = {1 \over 2} L I^2
Dimana L adalah induktansi dan I adalah arus yang melalui induktor.